Cara Mengatasi Asam Lambung Saat Puasa
Cara Mengatasi Asam Lambung Saat Puasa - Bagi penderita gangguan asam lambung, berpuasa merupakan tantangan
tersendiri. Selama beribadah puasa disiang hari dengan jeda makan sekitar
13-14 jam tentunya dapat memicu kambuhnya asam lambung mereka. Jadi para
penderita asam lambung harus mengetahui bagaimana cara mengatasi asam
lambung mereka supaya tidak kambuh saat menjalankan ibadah puasa.
Salah satu penyakit yang berkaitan dengan gangguan asam lambung adalah
gastro-esophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini dapat ditandai dengan
adanya sensasi terbakar atau nyeri pada bagian atas perut atau dada yang
disebut juga dengan heartburn.
Gejala lain yang mungkin muncul pada penderita GERD adalah mual, kembung,
sakit saat menelan, mulut terasa asam, dan rasa tidak nyaman pada
tenggorokan. Faktor utama yang menjadi risiko penyakit GERD adalah pola
makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat.
Berbagai penelitian menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa seharusnya
dapat menurunkan gejala GERD mereka, selama dilakukan dengan benar dan tidak
makan berlebihan saat berbuka puasa
Makanan yang dikonsumsi penderita asam lambung harus mengandung zat gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga tidak merangsang naiknya asam
lambung ke kerongkongan.
Makanan yang disarankan untuk penderita asam lambung adalah makanan yang
mudah dicerna, tidak mengandung gas, atau lemak yang tinggi. Pengolahan
makanan diutamakan dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis.
Adapun kategori makanan yang sebaiknya dihindari penderita asam lambung
adalah makanan yang mengandung gas, kadar gula tinggi, dan makanan pedas.
Makanan ini harus dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam.
Makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna juga harus
dikurangi karena dapat membuat kerja lambung lebih berat.
Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan
para penderita asam lambung untuk mengatasi asam lambung tidak kambuh saat
berpuasa , yaitu
1. Perhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka.
Asam lambung gampang naik kalau Anda makan sahur dan berbuka dengan makanan yang tidak tepat. Anda perlu memilih makanan yang bisa mencegah asam lambung naik saat puasa. Tentu saja Anda perlu menghindari makanan-makanan yang dapat mencetuskan naiknya asam lambung seperti makanan yang pedas, asam, berlemak (gorengan dan santan), coklat, minuman berkarbonasi, dan kopi.
Saat sahur, usahakan juga untuk makan lauk dengan sayuran hijau seperti
brokoli, kacang hijau, seledri, kol, atau bayam untuk kesehatan lambung
Anda. sayuran tersebut rendah akan kandungan asam, sehingga akan meredakan
kondisi refluks di perut Anda.
Untuk berbuka puasa, Anda bisa mengonsumsi minuman jahe hangat. Jahe
berkhasiat baik bagi Anda yang mengalami asam lambung naik saat puasa.
Dengan sifat antiradang alami yang dimiliki jahe, ini baik untuk mengatasi
masalah asam lambung dan pencernaan lainnya.
Selain diseduh, jahe juga bisa dijadikan sebagai bumbu rempah dalam masakan
Anda. Hindari berbuka dengan gorengan dan menu-menu yang menggunakan santan
seperti kolak. Hindari pula berbuka dengan buah-buah yang asam seperti jeruk
dan mangga. Sebagai alternatif, Anda dapat berbuka dengan kurma, melon,
pisang, apel, buah pir, dan semangka.
2. Makan dan minum obat lebih teratur.
Salah satu penyebab kenaikan asam di lambung adalah pola makan dan waktu minum obat yang tidak teratur. Berhubung makan saat puasa hanya diperbolehkan antara waktu berbuka dan sahur Anda jangan menunda-nunda makan.
Oleh karena itu, usahakan untuk langsung berbuka puasa dengan makanan yang
baik untuk asam lambung Anda Hindari makanan berlemak dan minuman bersoda.
Jangan lupa untuk minum obat asam lambung jika Anda sudah mulai merasakan
gejala tidak nyaman pada lambung setelah berbuka puasa.
3. Perhatikan porsi makan saat sahur dan berbuka.
Cara mengatasi asam lambung naik saat puasa adalah dengan memerhatikan
porsi makan. Bila Anda langsung menyantap makanan dalam porsi besar,
mengandung banyak minyak dan manis, ini dapat memicu refluks di lambung jadi
naik.
Untuk mencegah hal ini terjadi, ada baiknya Anda ubah porsi makan jadi
sedikit demi sedikit dulu diawali dengan minuman jahe hangat. Lalu
setelahnya Anda bisa lanjutkan dengan makanan lain dengan porsi yang
meningkat secara perlahan.
4. Kunyah makanan dengan benar.
Beberapa kondisi asam lambung naik saat puasa juga dapat disebabkan karena
perilaku Anda saat makan yang suka makan dengan cepat.Dianjurkan untuk makan
sepelan dan mengunyah hingga makanan selembut mungkin.
Ini dapat dapat membantu enzim pencernaan mengolah dan mencerna makanan
dengan lebih mudah sehingga mengurangi risiko asam lambung naik atau
memperburuk gejala GERD yang Anda alami.
5 . Hindari minum air terlalu banyak saat makan dan jangan langsung tidur saat makan.
Bila saat makan sahur dan berbuka Anda terlalu sering minum air, ini bisa membuat Anda kembung dan makanan yang diasup jadi sulit dicerna. Minum air setelah beberapa saat Anda makan berbuka atau sahur.
Lalu tidak lupa juga untuk tidak langsung tidur setelah sahur. Hal ini hanya
akan memicu refluks asam lambung naik ke kerongkongan bersamaan dengan
makanan yang Anda konsumsi.
Itulah 5 hal yang harus diperhatikan penderita GERD atau asam lambung, agar
penyakit yang dideritanya tidak kambuh saat menjalankan ibadah puasa.
Namun, apabila penyakit ini kambuh saat Anda berpuasa dan Anda merasa tidak
cukup kuat untuk melanjutkan ibadah puasa, sebaiknya Anda membatalkan
puasanya dan segera minum obat pereda asam lambung.
Anda tidak perlu risau Anda batal berpuasa karena ada banyak hal yang bisa dilakukan atau gantinya ketika harus memilih antara puasa atau tidak di waktu sakit yang mana hal tersebut sudah diatur dalam dasar hukum islam secara lengkap. berikut selengkapnya penjelasan soal hukum puasa bagi orang sakit.
Anda tidak perlu risau Anda batal berpuasa karena ada banyak hal yang bisa dilakukan atau gantinya ketika harus memilih antara puasa atau tidak di waktu sakit yang mana hal tersebut sudah diatur dalam dasar hukum islam secara lengkap. berikut selengkapnya penjelasan soal hukum puasa bagi orang sakit.
Hukum Puasa Ketika Sakit.
Para ulama telah sepakat mengenai bolehnya orang sakit termasuk penderita
asam lambung untuk tidak berpuasa secara umum. Nanti ketika sembuh, Anda
diharuskan mengqodho’ puasanya (menggantinya di hari lain). Dalil mengenai
hal ini adalah firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
Untuk orang sakit ada tiga kondisi:
1. Kondisi pertama adalah apabila sakitnya ringan dan tidak berpengaruh apa-apa jika tetap berpuasa. Contohnya adalah pilek, pusing atau sakit kepala yang ringan, dan perut keroncongan. Untuk kondisi pertama ini tetap diharuskan untuk berpuasa.
2. Kondisi kedua adalah apabila sakitnya bisa bertambah parah atau akan menjadi lama sembuhnya dan menjadi berat jika berpuasa, namun hal ini tidak membahayakan. Untuk kondisi ini dianjurkan untuk tidak berpuasa dan dimakruhkan jika tetap ingin berpuasa.
3. Kondisi ketiga adalah apabila tetap berpuasa akan menyusahkan dirinya bahkan bisa mengantarkan pada kematian. Untuk kondisi ini diharamkan untuk berpuasa. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS. An Nisa’: 29)
Apakah orang yang dalam kondisi sehat boleh tidak berpuasa karena jika berpuasa dia ditakutkan sakit?
Boleh untuk tidak berpuasa bagi orang yang dalam kondisi sehat yang ditakutkan akan menderita sakit jika dia berpuasa. Karena orang ini dianggap seperti orang sakit yang jika berpuasa sakitnya akan bertambah parah atau akan bertambah lama sembuhnya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS. An Nisa’: 29)
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqarah: 185)
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
“Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al Hajj: 78)
وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Jika aku memerintahkan kalian untuk melakukan suatu perkara, maka lakukanlah semampu kalian.”[2]