Cara Membudidayakan Tanaman Buah Pala
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon
betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti
lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak
atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan
biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah
menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam
perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris
disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis).
Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Tanaman pala merupakan
tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama
dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan
produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya
bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya.
Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji
akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan.
Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai
penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar
(seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang
terdiri dari kulitnya dapat dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk;
dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat dijadikan bahan dasar
pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan
permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan
minyak atsiri; begitu juga dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun
sering dijadikan bahan baku minyak atsiri
Jenis - Jenis Buah Pala
Budidaya tanaman pala di Indonesia cukup pesat perkembangannya, karena selain kebutuhan pala untuk bumbu masak sekarang banyak yang memproduksi pala untuk dikembangkan sebagai bahan obat-obatan seperti minyak aeteris, minyak astiri dll yang semuanya terbuat dari biji pala.
Tanaman pala memiliki beberapa jenis, antara lain:
- Myristica fragrans Houtt,
- Myristica argentea Ware,
- Myristica fattua Houtt,
- Myristica specioga Ware,
- Myristica Sucedona BL,
- Myristica malabarica Lam.
Cara Budidaya Tanaman Buah Pala
Pala dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 meter di atas
permukaan laut, memiliki curah hujan yang tinggi yaitu sekitar 2000-3500
mm/tahun, memiliki kelembapan sekitar 50%-80% dan memiliki suhu udara
sekitar 20°C-30°C.
Tanah yang baik untuk budi daya pala adalah tanah yang gembur dengan
struktur mulai dari padat hingga berpasir dan memiliki pH atau derajat
keasaman tanah sekitar 5,5-7.
Persiapan Lahan Tanam Pala.
- Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan satu bulan sebelum penanaman.
- Lubang tanam dibuat dengan jarak sekitar 4,5-5 meter dari pinggir lahan tanam. Selanjutnya dibuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 x 60 cm atau 1 x 1 m dengan kedalaman sekitar 60 cm dan jarak antar lubang tanam sekitar 9 x 9 meter.
- Lubang didiamkan sekitar 15 hari agar gas beracun dalam tanah menguap.
- Setelah itu, tanah galian bagian bawah dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dan tanah galian atas dicampur dengan pupuk kandang terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam lubang kembali.
Persiapan Bibit Pala.
Bibit buah pala yang akan digunakan untuk budidaya sebaiknya yang berumur
satu tahun lebih namun tidak lebih dari dua tahun. Untuk satu hektar lahan
dengan jarak tanam 9 m x 9 m dibutuhkan sekitar 111 bibit pala. Sebelum
bibit ditanam pada lahan, sebaiknya bibit diletakkan pada lahan tanam agar
dapat beradaptasi.
Penanaman Pala.
Setelah semua siap, segera dilakukan penanaman. Bibit ditanam pada lubang
tanam yang telah dibuat dengan posisi tegak di bagian tengah lubang tanam.
Jika sudah ditanam, penyangga dari bambu dipasang pada sisi kanan dan kiri
tanaman dan dilakukan pula penyiraman setelah itu.
Pemeliharaan Tanaman Pala.
- Penyulaman. Apabila ada tanaman yang tumbuh tidak normal atau mati maka segera dilakukan penyulaman. Ganti tanaman yang mati atau tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru. Penyulaman paling lambat sebelum tanaman berumur 1 bulan.
- Pengairan. Pengairan dilakukan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak hujan.
- Penyiangan dan Pengemburan. Penyiangan dilakukan secara rutin setelah tanaman berumur 1 bulan dan selanjutnya dilakukan setiaap 3 bulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pula penggemburan tanam di sekitar tanaman.
- Pemupukan. Agar tumbuh lebih optimal perlu dilakukan pemupukan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dabn pupuk anorganik seperti Urea, TSP dan KCl. Dosis pupuk yang diberikan terdiri atas 1 kg Urea, 1,1 kg TSP, 1,2 kg KCl per pohon. Pemupukan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan
Hama dan penyakit Pala.
Hama tanaman pala sebagian besar ialah dari jenis serangga yaitu pengerek
batang, rayap dan kumbang. Sedangkan peyakit pada tanaman pala ialah dari
jenis jamur. Serangan paling hebat terjadi di musim hujan di mana saluran
drainase kurang bagus menyebabkan air menggenang. Jamur bisa menyerang buah
maupun akar.
Panen Tanaman Pala
- Pada umumnya pohon pala mulai berbuah pada umur 7 tahun dan pada umur 10 tahun telah berproduksi secara menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Pohon pala terus berproduksi sampai umur 60-70 tahun.
- Buah pala dapat dipetik (dipanen) setelah cukup masak (tua), yakni yaitu sekitar 6-7 bulan sejak mulai bunga dengan tanda-tanda buah pala yang sudah masak adalah jika sebagian dari buah tersebut tersebut murai merekah (membelah) melalui alur belahnya dan terlihat bijinya yang diselaputi fuli warna merah.
- Jika buah yang sudah mulai merekah dibiarkan tetap dipohon selama 2-3 hari, maka pembelahan buah menjadi sempurna (buah berbelah dua) dan bijinya akan jatuh di tanah.
Pasca Panen Pala
- Pemisahan Bagian Buah
- Pengeringan Biji
- Pengeringan Bunga Pala (Fuli)
- Pemecahan Tempurung Biji
- Pemecahan tempurung biji pala dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. tenaga manusia, 2. Mesin
Pengemasan Pala
Tujuan pengemasan adalah mencegah kerusakan produk hingga ke tangan
konsumen. Pengemasan yang umum adalah dengan karung plastik karena dapat
mencegah kerusakan dalam waktu yang relatif lama.
Pemanfaatan Daging Buah Pala
Selain Bijinya, daging buah pala pun dapat digunakan sebagai bahan kreasi
olahan makanan seperti : manisan, sirop, minyak atsiri, dan lain lain .